Pages

Sabtu, 23 April 2011

My Best Woman


Aku pernah menyelipkan tulisan di blog in tentang my best man
Sekarang ingin menulis tentang my best woman, ibu ku tersayang
Aku ga pernah bilang lebih sayang bapak daripada ibu atau sebaliknya, dua-duanya aku sayang
Proporsinya sama. Bahkan dulu waktu baru pindah rumah, waktu nangis tiap hari dikamar ibu & bapak, aku membagi air mata ini di bantal ibu & bapak, sesekali menangis di bantal ibu, sesekali menangis di bantal bapak. Tujuannya supaya dua2nya mendapat adil air mata ku (agak ga penting sebenarnya).
Aku dulu juga sering menangis kalau ibu harus pergi keluar kota, karena merasa sepi, merasa kehilangan sosoknya.

 Ibu walaupun aku tau ga banyak waktu yang diberikan dia untukku seperti ibu yang lainnya tapi aku tau sayangmu untukku tidak kalah dari mereka.
Ibu bekerja demi aku, demi kakak2ku, demi membantu Bapak.
Berangkat pagi pulang sore dan masih harus ke pasar untuk belanja makan dan kebutuhan kami
Sampai di rumah masih harus memasakkan untuk kami
Aku baru mengerti kenapa hampir tiap malam ibu meminta untuk dipijat oleh kami anak-anaknya
Dan kadang kami menolaknya , astaghfirullah..
Beranjak dewasa aku menyadari betapa dosanya aku saat menolaknya
Kini aku mengerti betapa lelahnya dirimu dengan semua pekerjaan mu, sudah lelah di kantor, di jalan , bahkan di rumah
Maaf ibu….

Ibu saat dulu baru pindah rumah, dirimu terus menemaniku
Sekarang aku tau betapa dilemanya dirimu saat dihadapkan dengan tanggung jawab pekerjaan dan tanggung jawab terhadap anak
Dan ibu tetap menjalani perannya sekaligus, menjalankan pekerjaan dan tetap menjagaku.
Ibu… maaf selalu merepotkanmu
 
Ibu… waktu aku sakit dirimulah yang paling mengerti aku
Dirimu tau bagaimana merawat aku, mengobati aku
Bukan terhadap aku  saja terhadap semuanya Bapak, kakak2ku
Ibu lah yang paling memahami
Bisakah aku kelak menjadi seperti dirimu bu?
Ibu.. walau sudah berumur dan sudah tidak bekerja lagi
Tapi masih mau dengan ikhlas merawat cucunya
Tiap pagi sampai menjelang malam merawat keponakanku, anak kakakku
Ditambah masih harus mengurus rumah
Ibu.. betapa ingin aku menemanimu di rumah

Ibu … betapa bangga aku padamu
Yang selalu bisa mengimbangi bapak
Ibu lebih tegar dibanding bapak yang seperti aku mudah terharu
Ibu lebih hemat dibanding bapak yang boros seperti aku
Kelak aku berharap bisa sepertimu dapat mengimbangi suamiku
Aku ingat pesan mu ibu,
Bekerjalah agar bisa membantu suami mu kelak…
Iya ibu… doakan aku bisa membahagiakan dirimu dan Bapak…

Maaf atas semua salah yang pernah aku perbuat salah yang pernah membuat hatimu sakit
I love you Ibu…

Tidak ada komentar:

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers