My Best Man

aku punya satu orang yang paling aku cintai di dunia ini, bapak....
Bagiku Ia bapak nomor satu di seluruh dunia..
Tidak pernah memarahiku, selalu berusaha memenuhi inginku...
Aku sering merasa berdosa karena terlalu banyak menuntut ini dan itu
padahal aku tau Ia kerja keras agar bisa membahagiakan aku...
yang seharusnya saat usia nya sekarang Ia tidak perlu begitu lagi
seharusnya Ia berada dirumah bersama Ibu yang sudah pensiun
bermain bersama cucunya..
tapi aku sangat mengenal bapak, Ia bukan orang yang bisa berdiam diri di rumah
semangatnya ingin sekali aku tiru..

aku ingat waktu sekolah dulu SMP, SMA, Ia mengantarkanku pergi sekolah di hari pertama masuk sekolah
hari-hari berikutnya pun ia tetap mengantarku pergi sekolah
walau hanya sampai pinggir jalan,karena Ia dihadapkan oleh satu dillema mengantarkan aku sampai gerbang sekolah atau mengantar ibu ke kantor.
tentunya aku yang harus mengalah demi Ibu ku :)
pulang sekolah pun kadang ia menjemput, Ya Tuhan betapa ia sangat memanjakan aku
Saat awal masuk kuliah dulu, sungguh saat itu tidak ingin aku ingat sama sekali
aku berangkat ke solo bersama kakakku lalu beberapa hari kemudian Bapak dan Ibu menyusul
mereka menginap dikosan, dan aku baru pulang tengah malam karena harus mengerjakan tugas OSPEK,
Aku hanya bisa bertemu mereka saat mau tidur dan bangun tidur dan itupun harus segera ke kampus
saat mereka harus kembali ke jakarta pun tidak sempat berpamitan karena aku lagi-lagi masih ada dikampus.
sedih banget rasanya...
beberapa hari kemudian mas ku menelepon, minta aku untuk telepon Bapak
katanya Bapak ga mau makan karena kepikiran aku yang sekarang di Solo, untuk masuk kamarku di rumah atau bahkan melewati depannya saja ia ga sanggup, sedih katanya.
Luar biasa terpukul nya aku,
lalu aku menelepondan bilang melalui Ibu untuk bilang aku baik-baik saja dan makanku sangat terjamin,
waktu itu Bapak ga mau menerima teleponku, aku tau pasti ia takut menangis.
hari itu sungguh aku sangat sedih...
tapi lambat laun semuanya kembali normal :)
Bapak memang orang yang sensitif gampang sekali terharu (yup like father like daughter :p )
sayang sekali sama Bapak,

Kamarku pernah bocor dan saat aku les ia berniat memberiku kejutan agar saat aku pulang nanti kamarku sudah tidak bocor lagi .
ia membetulkan atap kamarku sendiri dan karena licin ia jatuh dari eternit kamar ke lantai kamarku, astaghfirullah...
hasilnya kamarku makiin parah dan tangannya patah. maaf bapak....

Bapak sosok yang semangat
yang ahli listrik, bangunan, percetakan, tanaman, semuaanyaaaa
ga tau apa jadinya rumah kalau tanpa dia
Bapak juga penyabar walaupun kadang ga sabaran
inginnnya sesuatu dikerjakan dengan cepat
walau kadang hasilnya ga teliti
yahh itulah Bapakku
Bapak sosok yang sangat menyayangi keluarganya
Ibu, aku, kakak2ku, keponakan2ku...
selalu berusaha membahagiakan kami
berusaha memudahkan urusan2 kami
Bapak selalu ikhlas membantu siapapun selagi ia bisa

Bapak ditiap shalatku terucap doaku untuk mu
Bapak Bapak Bapak I miss you so much
rindu saat makan di meja makan bersama,
rindu saat bapak mengantarku ke sekolah
rindu saat bapak meminta aku untuk pergi bersama
rindu saat menonton sinetron di rumah dan rindu melihat matanya berkaca-kaca saat ada adegan sedih
rindu saat membeli es untuk buka puasa
rindu saat aku dan ibu menggodanya dg menggelitiki pinggangnya
rindu saat ia meminta ku tersenyum dan tertawa saat ia menjadi wali nikah kakakku agar ia tidak menangis
namun ternyata ia cukup tegar dan justru aku yang menangis menyaksikannya
rindu saat ia menasihatiku untuk jangan malas dan jangan lupa shalat dhuha dan tahajud.
rindu bicaranya, rindu bersinnya, rindu tawanya.....

"Andaikan detik itu kan bergulir kembali, kurindukan suasana basuh jiwaku membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu, tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku terus berjanji takkan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu kan ku buktikan ku mampu penuhi mau mu..."

I love you , Dad.....