Pas ditelepon tadi merasa bersalah banget sama mba2 yang telp. Gw bukan bermaksud mengingkari rejeki, gw hanya meminimalisir kebingungan yang akan terjadi apabila gw dateng hari ini. Saat ini gw udah mantap sama pilihan gw yang walaupun akan ada kepastian maksimal satu bulan lagi. Dan kalau hari ini gw dateng, kemungkinannya dua ditolak atau diterima, kalau ditolak berarti bukan rejeki gw, nah kalau diterima gw pasti akan bimbang gundah gulana, secara sallary yang ditawarkan lebih gede daripada pilihan pertama gw. Passion gw lebih ke pilihan pertama, entah kenapa kata hati ingin disana, walaupun gaji “belum” begitu besar dan posisi pun ga setinggi temen2 gw yang daftar di perusahaan sejenis, tapi feeling gw, gw bakal suka disini. Apalagi ditambah kata orang-orang disini tunjangan nya banyak dan masa depan terjamin.
Maaf ya Allah mungkin rejeki hari ini untuk orang lain saja, bukan maksud hamba mengingkarinya. Semoga keputusan yang dipilih sudah tepat, mantapkan dan lancarkan pilihanku ya Allah. Karena ini adalah salah satu cita-cita yang pernah aku tulis dulu, dan satu per satu Engkau meng ACC nya. Terima kasih ya Allah. Aku bersyukur dengan semua yang Engkau berikan padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar