Pages

Minggu, 13 Februari 2011

Bu, bumi ini indah sekali ya?


“Bu, Kunang-kunang itu apa?” mungkin pertanyaan itu yang akan keluar dari mulut anak-anak saat ini. Kunang-kunang saat ini memang sudah jarang sekali mungkin sudah tidak ada sama sekali, padahal dulu sewaktu saya kecil kira-kira 15 tahun yang lalu sering sekali saya menjumpai hewan bercahaya ini. Hewan yang dulu disebutnya kuku orang meninggal ini sering saya temui di dahan-dahan dengan motif yang bermacam-macam dan jika malam hari sayapnya nampak berkelap-kelip mengeluarkan cahaya. Tapi sekarang sayang sekali nampaknya anak-anak seusia saya dulu tidak bisa menikmati keunikan dan keindahan hewan tersebut. Mengapa demikian? Hewan tersebut sudah punah, mungkin dikarenakan polusi yang terjadi di bumi tercinta kita ini sehingga mereka tidak mampu bertahan di alam yang kian rusak ini. Kasian nasib si kunang-kunang….

Yang saya takutkan sekarang apa lagi yang akan hilang dari bumi ini 15 tahun atau 10 atau 5 atau 1 tahun yang akan datang akibat polusi yang semakin hari semakin mencemari bumi kita ini. Apa masih bisa anak cucu kita nanti menikmati hijaunya rerumputan dan warna warni bunga seperti ini?
Sumber: koleksi pribadi

Apa nanti generasi mendatang masih bisa menikmati segarnya air bersih?
Sumber: koleksi pribadi


Udara pagi yang sejuk? Kicauan burung? Warna-warni bunga? Rindangnya pepohonan? Ataukah hanya merasakan bumi dalam kegelapan, kegersangan, udara kotor, mendengar berita tentang kepunahan hewan-hewan? Naudzubillah…
Bukan hanya korupsi dan kasus video porno yang kini sedang marak-maraknya, namun polusi pun tidak mau kalah. Polusi kini juga tengah marak, semakin hari semakin meningkat. Polusi udara, air, tanah dan sebagainya grafiknya sebanding yaitu semuanya mengalami peningkatan. Udara yang kita gunakan untuk bernafas tiap detiknya, hmmm bukan kita saja tapi makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tanaman juga membutuhkannya untuk melakukan proses yang respirasi atau bernapas. Udara ini bisa dibilang perusahaan monopoli kita ga bisa berpindah ke lain hati untuk mengganti udara dengan produk yang lainnya padahal si produk udara ini kualitasnya sudah sangat tidak memuaskan. Udara yang tiap detik kita hirup ini sudah tercemar oleh polutan-polutan yang berasal dari kendaraan bermotor yang hampir 24 jam non stop beraktivitas mengeluarkan gas karbonmonoksida yang membahayakan kesehatan, asap-asap pabrik, dan dari hal kecil seperti asap rokok juga turut menyumbang tercemarnya udara dan tentu saja merusak kesehatan. Namun, para penyumbang polutan-polutan tersebut tidak bisa dihentikan begitu saja, bayangkan jika semua pabrik ditutup? Kendaraan bermotor dilarang beroperasi?rokok dilarang keras untuk digunakan? Efeknya mungkin akan semakin memperparah lingkungan ini khususnya perekonomian. Yang bisa dilakukan adalah meminimalisi polutan-polutan tersebut, dan memperbaiki saluran pembuangan. Dan yang paling bisa dilakukan adalah dengan menanam pohon. Keberadaan pohon besar sekali manfaatnya antara lain bisa mencegah banjir, erosi, dan menyaring udara kotor.
Yang bikin hati miris saat ini di kota-kota besar lebih banyak gedung-gedung bertingkat yang berdiri dan pusat-pusat perbelanjaan yang sudah berdiri menjulang tinggi atau sedang dalam proses pembangunan dibandingkan tamna-taman kota, paru-paru kota. Kenapa kurang sekali lahan untuk menanam pohon-pohon yang cantik dan penuh manfaat itu? Saya lantas berpikir, beberapa tahun yang akan datang apa sawah-sawah dan perkebunan masih ada? Jangan-jangan diambil alih untuk digunakan untuk kepentingan sepihak saja. Hutan saja dirusak dengan kejamnya, kadang saya gregetan apa mereka ga berpikir dampak kedepannya, ga memikirkan nasib satwa dan tumbuhan-tumbuhan di dalamnya, mereka juga makhluk hidup, dan kita juga makhluk hidup bedanya kita diberi akal dan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk berpikir. Apakah mereka berpikir jika hutan dirusak apa yang akan terjadi? Kalau saya jadi pohon mungkin saya akan menangis karena disia-siakan hidupnya, ditebang sembarangan dan dimanfaatkan secara illegal padahal saya (pohon) banyak memberikan manfaat bagi lingkungan hidup bagi bumi tercinta dari mulai akar, daun, batang, buah, gas yang saya hasilkan semua bermanfaat bagi kalian para manusia.

Sumber: http://nidust.wordpress.com/2009/04/12/bumi/


Bumi semakin tua, seharusnya kita sebagai penghuninya bisa merawat dan menjaganya dengan sebaik mungkin. Manfaatnya tentu kita sendiri yang akan merasakannya dan nilai tambahnya anak cucu kita juga bisa memetik manfaatnya. Marilah jaga bumi ini, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, menghemat listrik dan air, mengurangi pemakaian zat-zat yang memberikan sumbangan polusi bagi lingkungan, menanam banyak pohon di halaman rumah. Tentunya kita punya harapan yang sama agar anak cucu kita kelak nanti masih bisa merasakan segar dan bersihnya air, sejuknya udara, cantiknya bunga-bunga yang bermekaran, indahnya pelangi, kicauan burung-burung dipagi hari dan keindahan serta nikmat bumi lainnya. Pastinya kita ingin mendengar anak kita berkata “Bu, Bumi ini indah sekali ya?”. Kalau bukan kita yang melakukannya, siapa lagi? kalau bukan mulai dari sekarang, kapan lagi? pilihan ada di tangan kita, mau yang ini ?
 
sumber: http://rien-love-earth.blogspot.com/
atau yang ini? 


Tidak ada komentar:

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers